Artikel ini akan mengulas tentang 10 Tips Membuat Surat Lamaran Kerja yang Bagus. Yuk baca smapai habis.
1. Jangan Pakai Kalimat yang Terlalu Formal
Dalam dunia kerja saat ini, komunikasi yang efektif itu penting. Jangan takut untuk berbicara dengan gaya yang lebih santai, tapi tetap sopan dan profesional. Menggunakan kalimat yang terlalu formal kadang bisa terkesan kaku dan sulit dipahami, apalagi jika kamu baru mulai bekerja atau masih fresh graduate. Cobalah untuk berbicara dengan gaya yang lebih terbuka dan bisa mencerminkan karakter kamu. Misalnya, kamu bisa mulai dengan kalimat seperti, "Saya sangat tertarik dengan posisi ini karena..." daripada "Dengan ini saya mengajukan lamaran untuk posisi tersebut." Kalimat yang lebih casual, tapi tetap formal, akan memberikan kesan kalau kamu komunikatif dan punya pemahaman yang baik tentang cara berkomunikasi dalam dunia profesional.
Selain itu, hindari penggunaan jargon atau bahasa yang terdengar terlalu "berlebihan". Kamu tidak perlu membingungkan pihak HR dengan kalimat-kalimat yang berputar-putar. Buat saja surat lamaran yang langsung ke inti masalah tapi tetap enak dibaca. Kalimat yang simpel dan mudah dipahami juga menunjukkan kalau kamu bisa menjelaskan diri sendiri dengan jelas. Jadi, ingat, keseimbangan itu penting. Jangan terlalu santai sampai terkesan tidak serius, tapi juga jangan terlalu kaku sampai membuat surat lamaran kamu terasa berat.
Kunci utama di sini adalah menemukan gaya bicara yang sesuai dengan karakter kamu, tapi tetap sopan. Semakin kamu bisa menunjukkan siapa diri kamu dalam surat lamaran tersebut, semakin besar peluangmu untuk menarik perhatian perusahaan.
2. Tulis Judul yang Menarik
Judul surat lamaran kerja adalah hal pertama yang dilihat oleh perekrut. Jadi, jangan anggap remeh bagian ini. Walaupun sering kali surat lamaran dimulai dengan judul yang standar seperti "Surat Lamaran Kerja", kamu bisa sedikit kreatif dengan judul yang lebih fokus pada posisi yang dilamar dan alasan mengapa kamu tertarik dengan pekerjaan tersebut. Sebagai contoh, alih-alih menulis "Surat Lamaran Kerja", kamu bisa menulis “Lamaran untuk Posisi [Nama Posisi] di [Nama Perusahaan]”.
Judul yang jelas dan tepat akan langsung memberi informasi kepada perekrut tentang tujuan surat tersebut tanpa mereka perlu menebak-nebak. Selain itu, judul yang lebih spesifik menunjukkan bahwa kamu sudah benar-benar menargetkan posisi tertentu, bukan sekadar melamar tanpa arah. Ini menunjukkan kalau kamu serius dan punya minat yang kuat untuk bergabung dengan perusahaan tersebut.
Penting juga untuk mencocokkan judul surat lamaran dengan isi surat itu sendiri. Jangan sampai judulnya terdengar menarik, tapi isinya malah jauh dari ekspektasi. Misalnya, jika kamu melamar untuk posisi marketing, pastikan di dalam suratmu juga terlihat keahlian dan pengalaman yang relevan dengan bidang tersebut. Keselarasan antara judul dan isi menunjukkan bahwa kamu paham betul tentang pekerjaan yang kamu lamar.
Dengan judul yang menarik, surat lamaran kamu bisa lebih mudah menonjol di antara banyak surat lamaran lainnya. Perusahaan akan merasa lebih tertarik untuk membuka dan membaca lebih lanjut tentang siapa kamu.
3. Buka dengan Kalimat yang Menarik
Bagian pertama dari surat lamaran kerja adalah kesempatanmu untuk menarik perhatian perekrut. Pembukaan yang menarik bisa membuat surat lamaran kamu lebih mudah diingat. Cobalah untuk langsung memberi tahu mereka mengapa kamu tertarik dengan posisi atau perusahaan tersebut. Misalnya, kamu bisa menulis, “Saya sangat tertarik dengan kesempatan bergabung sebagai [Posisi] di [Nama Perusahaan] karena perusahaan ini memiliki reputasi luar biasa dalam [salah satu aspek yang kamu kagumi, seperti inovasi atau nilai-nilai perusahaan].”
Dengan kalimat pembuka seperti itu, kamu langsung menunjukkan ketertarikan dan keseriusanmu. Jangan cuma menyebutkan “Saya tertarik untuk melamar posisi ini”, tapi sertakan alasan spesifik yang membuatmu merasa perusahaan tersebut cocok dengan keinginan dan tujuan karier kamu. Ini akan memberi kesan kalau kamu sudah melakukan riset tentang perusahaan dan tidak hanya melamar secara acak.
Selain itu, di bagian pembukaan ini, kamu bisa menunjukkan sedikit tentang kepribadianmu. Jika kamu orang yang energik dan kreatif, coba sampaikan hal itu melalui gaya bahasa yang kamu pilih. Sebagai contoh, “Saya merasa ini adalah kesempatan sempurna untuk mengembangkan keterampilan saya di bidang [sebutkan bidang terkait] dan memberi kontribusi nyata untuk perusahaan yang berfokus pada [tujuan atau nilai perusahaan].” Kalimat seperti ini akan memberi kesan kalau kamu punya antusiasme dan semangat yang tinggi.
Pembukaan yang menarik akan membuat perekrut penasaran untuk membaca lebih lanjut. Jadi, jangan ragu untuk menyuntikkan sedikit karakter diri kamu dalam kalimat pembuka, asalkan tetap profesional.
4. Sebutkan Kenapa Kamu Pantas untuk Posisi Itu
Saat menulis surat lamaran, sering kali kita hanya fokus pada kualifikasi yang kita miliki, tetapi jangan lupa untuk menjelaskan kenapa keahlian atau pengalaman tersebut bisa bermanfaat untuk perusahaan. Ini adalah bagian yang sangat penting, karena kamu harus menunjukkan bahwa kamu bisa memberikan kontribusi nyata jika diterima. Hindari hanya mendaftar keahlian atau pengalaman tanpa menjelaskan relevansi mereka dengan posisi yang dilamar.
Misalnya, jika kamu memiliki pengalaman di bidang analisis data, dan perusahaan yang kamu lamar sedang mencari orang untuk mengelola data, jelaskan bagaimana pengalaman tersebut bisa membantu perusahaan membuat keputusan yang lebih baik. Kamu bisa mengatakan, “Selama magang di [Nama Perusahaan], saya berhasil menganalisis data penjualan yang memungkinkan tim untuk mengidentifikasi tren pasar yang penting. Dengan keahlian tersebut, saya yakin bisa memberikan kontribusi yang signifikan dalam mendukung strategi pemasaran di [Nama Perusahaan].”
Tidak hanya menyebutkan pengalaman, tapi jelaskan juga hasil yang kamu capai. Misalnya, “Saya berhasil meningkatkan efisiensi operasional dengan mengoptimalkan sistem manajemen data, yang mengurangi waktu pengolahan data sebesar 20%.” Ini akan memberikan bukti konkret tentang keahlian yang kamu miliki dan bagaimana itu bisa bermanfaat bagi perusahaan.
Menulis bagian ini dengan jelas akan membuat perusahaan lebih yakin bahwa kamu adalah kandidat yang tepat untuk posisi tersebut.
5. Jujur dan Apa Adanya
Jujur dalam surat lamaran sangat penting. Kamu mungkin merasa tergoda untuk melebih-lebihkan kemampuan atau pengalamanmu agar terlihat lebih menarik, tetapi ini bisa menjadi bumerang jika perusahaan akhirnya menemukan bahwa informasi yang kamu berikan tidak akurat. Lebih baik menjadi diri sendiri dan menonjolkan kelebihan yang benar-benar kamu miliki daripada berpura-pura memiliki keahlian yang tidak kamu kuasai.
Jika kamu belum memiliki pengalaman kerja yang banyak, jangan khawatir! Fokuskan perhatian pada keterampilan yang kamu kuasai dan bagaimana kamu belajar dari pengalaman tersebut. Misalnya, jika kamu belum punya pengalaman kerja yang relevan, kamu bisa fokus pada proyek-proyek kuliah atau pengalaman magang yang memberikan keahlian praktis. Kamu bisa menulis, “Meskipun saya baru memulai karier profesional saya, saya telah mengembangkan keterampilan dalam [sebutkan keterampilan] melalui proyek-proyek di [nama universitas atau tempat magang], dan saya sangat antusias untuk mengaplikasikannya di dunia kerja.”
Kejujuran juga akan membantumu untuk menemukan pekerjaan yang sesuai dengan keahlian dan minatmu. Jangan terjebak dalam melamar pekerjaan yang sebenarnya tidak cocok hanya untuk memenuhi ekspektasi. Jika kamu tidak punya pengalaman tertentu, tunjukkan bahwa kamu ingin belajar dan siap berkembang. Perusahaan menghargai keinginan untuk terus belajar dan berkembang, bahkan lebih dari sekadar pengalaman.
Menjadi diri sendiri dan menunjukkan keinginanmu untuk berkembang akan membuat perusahaan lebih tertarik untuk bekerja sama dengan kamu.
6. Sertakan Poin-Poin Utama
Salah satu cara terbaik untuk membuat surat lamaranmu lebih mudah dibaca adalah dengan menyusun informasi secara terstruktur. Penggunaan poin-poin atau daftar terstruktur bisa membantu perekrut untuk dengan cepat mengetahui keahlian dan pengalaman utama yang kamu miliki tanpa harus membaca seluruh surat dari awal hingga akhir. Ini akan mempercepat proses seleksi, terutama jika perekrut memiliki banyak surat lamaran untuk dibaca.
Cobalah untuk menyusun poin-poin yang menggambarkan keahlian atau pengalaman relevan yang kamu miliki. Misalnya:
- Keahlian dalam analisis data dan pengolahan informasi.
- Pengalaman dalam pengelolaan proyek dengan tim kecil.
- Kemampuan berkomunikasi yang baik dan mudah bekerja dengan berbagai tim.
Dengan menggunakan poin-poin ini, surat lamaranmu akan lebih mudah dipindai dan lebih terstruktur. Ingat, perekrut sering kali terburu-buru, jadi mereka akan menghargai surat lamaran yang langsung to the point dan tidak bertele-tele. Tapi pastikan bahwa poin-poin ini menggambarkan apa yang kamu tawarkan dengan jelas, dan jangan hanya mencantumkan skill tanpa menjelaskan bagaimana kamu menggunakannya dalam konteks pekerjaan yang kamu lamar.
Selain itu, kamu juga bisa menambahkan poin-poin yang menunjukkan kepribadian atau nilai-nilai yang kamu anut. Poin ini akan memberi gambaran lebih lengkap tentang siapa kamu sebagai seorang profesional.
Dengan surat lamaran yang terstruktur dengan baik, perekrut akan merasa lebih mudah untuk mengevaluasi kualifikasi kamu dan membandingkannya dengan kandidat lainnya.
7. Tunjukkan Antusiasme Kamu
Perekrut ingin tahu bahwa kamu benar-benar tertarik dengan posisi yang kamu lamar. Surat lamaran kerja yang penuh antusiasme bisa membantu kamu untuk tampil lebih menonjol daripada kandidat lain. Menunjukkan antusiasme bukan berarti kamu harus berlebihan, tapi menunjukkan keinginan yang tulus untuk berkontribusi di perusahaan tersebut.
Kamu bisa mulai dengan menggambarkan bagaimana perusahaan atau posisi yang kamu lamar sesuai dengan tujuan jangka panjang karier kamu. Misalnya, kamu bisa menulis, “Saya sangat antusias untuk bergabung dengan [Nama Perusahaan] karena saya percaya perusahaan ini adalah tempat yang tepat untuk saya berkembang dan belajar lebih banyak tentang [bidang atau industri].” Ini menunjukkan bahwa kamu melihat pekerjaan ini sebagai kesempatan untuk belajar dan berkembang, bukan hanya sekadar mencari gaji.
Selain itu, kamu juga bisa menyertakan kalimat yang menunjukkan bahwa kamu siap untuk memberikan yang terbaik. Misalnya, “Saya bersemangat untuk memberikan kontribusi positif dengan keterampilan saya dalam [sebutkan keterampilan] dan bekerja bersama tim yang inovatif di [Nama Perusahaan].” Ini memberi kesan bahwa kamu siap untuk berkontribusi secara maksimal jika diterima.
Perekrut lebih cenderung memilih kandidat yang menunjukkan antusiasme dan semangat untuk bergabung, jadi pastikan untuk menampilkan energi positifmu dalam surat lamaran. Jangan ragu untuk menunjukkan bahwa kamu excited tentang kesempatan ini!
8. Hindari Penggunaan Kata-Kata Klise
Dalam surat lamaran kerja, penggunaan kata-kata klise seperti “Saya pekerja keras” atau “Saya dapat bekerja dalam tim” mungkin terdengar baik, tapi sebenarnya kata-kata tersebut sudah terlalu sering digunakan dan tidak memberi informasi spesifik tentang siapa dirimu. Cobalah untuk menghindari ungkapan klise yang tidak menggambarkan kepribadian atau keterampilan kamu secara lebih mendalam.
Sebagai gantinya, kamu bisa menulis tentang contoh nyata dari pengalamanmu yang menunjukkan keterampilan tersebut. Misalnya, jika kamu mengatakan bahwa kamu bisa bekerja dalam tim, ceritakan bagaimana kamu pernah bekerja dalam proyek tim dan bagaimana kamu berkolaborasi dengan anggota tim lainnya untuk mencapai tujuan bersama.
Penggunaan kata-kata yang terlalu umum dan klise bisa membuat surat lamaranmu terlihat generik dan tidak menonjol. Oleh karena itu, cobalah untuk lebih spesifik dan berikan bukti nyata bahwa kamu memiliki keterampilan yang disebutkan. Ini akan memberikan kesan bahwa kamu benar-benar tahu apa yang kamu bicarakan dan bukan hanya mengandalkan kata-kata kosong.
Dengan menghindari kata-kata klise, surat lamaranmu akan lebih kuat dan lebih mudah diingat oleh perekrut.
9. Tutup dengan Call to Action
Bagian penutupan surat lamaran juga sangat penting, karena ini adalah kesempatan terakhir untuk membuat kesan yang kuat. Di sini, kamu perlu menunjukkan keinginanmu untuk melanjutkan ke tahap wawancara dan memberi tahu perekrut apa yang harus dilakukan selanjutnya. Jangan biarkan surat lamaranmu terkesan menggantung.
Misalnya, kamu bisa menulis, “Saya berharap bisa berdiskusi lebih lanjut mengenai bagaimana keterampilan dan pengalaman saya dapat memberikan kontribusi bagi tim di [Nama Perusahaan].” Kalimat seperti ini menunjukkan bahwa kamu ingin melanjutkan percakapan dan siap untuk memberi informasi lebih lanjut.
Juga, jangan lupa untuk mengucapkan terima kasih pada bagian penutupan. Sebagai contoh, “Terima kasih atas waktu dan perhatian Anda. Saya sangat menantikan kesempatan untuk bertemu dan membahas lebih lanjut bagaimana saya bisa berkontribusi di perusahaan ini.”
Penutupan yang positif dan penuh harapan akan memberi kesan bahwa kamu sangat tertarik dan siap untuk melangkah ke tahap berikutnya. Call to action ini akan memberikan dorongan terakhir untuk mendorong perekrut menghubungimu.
10. Periksa Ejaan dan Tata Bahasa
Tidak peduli seberapa hebatnya isi surat lamaranmu, kesalahan ejaan atau tata bahasa yang buruk bisa memberi kesan kurang profesional. Perekrut sering kali membaca banyak surat lamaran, dan mereka lebih suka surat yang rapi dan bebas dari kesalahan. Sebelum mengirimkan surat lamaran, pastikan kamu sudah memeriksa semuanya dengan seksama. Cobalah membaca ulang surat tersebut beberapa kali dan gunakan aplikasi pengecek ejaan jika perlu.
Jika memungkinkan, mintalah teman atau keluarga untuk membaca surat lamaranmu dan memberi masukan. Terkadang, kita bisa melewatkan kesalahan kecil yang mungkin terlihat jelas bagi orang lain.
Kesalahan tata bahasa bisa merusak kesan pertama yang kamu buat. Jangan biarkan itu menghalangi peluangmu untuk mendapatkan pekerjaan impian. Pastikan surat lamaran kamu bersih dan profesional sebelum dikirimkan.
Semoga penjelasan ini membantu!
Post a Comment